Jumat, 05 April 2013

Teknik Survei & Pemetaan

ILMU UKUR TANAH DAN KARTOGRAFI


Pengertian Kartografi

 Kartografi didefinisi sebagai gabungan dari ilmu, seni dan teknik dalam pembuatan peta.
   Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik(http://id.wikipedia.org/wiki/ilmu_ukur_tanah).

   Pada dasarnya tujuan pengukuran tanah adalah menentukan letak atau kedudukan suatu obyek di atas permukaan bumi dalam suatu sistem koordinat. Dalam melakanakan pengukuran itu yang dicari dan dicatat adalah angka , jarak dan sudut. jadi koordinat yang akan diperoleh adalah dengan melakukan pengukuran sudut terhadap sistem koordinat geodetis tersebut.

Fungsi Peta

   Fungsi peta secara umum dikelompokan menjadi 4 bagian utama yaitu memperlihatkan posisi (baik Hz maupun Vertikal), memperlihatkan ukuran, memperlihatkan bentuk dan menghimpun. Sedangkan kegunaan peta antara lain untuk perancanaan peletakan bangunan fisik (jalan,gedung,jembatan dll) perancanaan peletakan mesin berat, pematokan (staking out) yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur dilapangan , hitungan volume dan luas.

Penggolongan Peta

   Secara garis besar, peta dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok berdasarkan:
   Berdasarkan sifat dikelompokan menjadi 2 :

  • Peta Topografi : gambaran yang merupakan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara tertentu dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan manusia atau keduanya. Contoh unsur alam adalah gunung, sungai , danau, laut , vegetasi. Sedangkan buatan manusia yaitu rumah, jembatan, gardu litrik dsb.

Peta Topografi
  • Peta Tematik : peta yang memuat atau menonjolkan tema (unsur) tertentu. Contoh peta tematik yaitu peta jaringan (pipa air minum, jaringan jalan, jaringan telkom dll), peta ketinggian (kontur tanah, Digital terrain model/ Elevation model), peta tata guna lahan (land use) dll.
Peta Tematik

      Berdasarkan macamnya, digolongkan menjadi 2 :

  • Peta Garis : peta garis didapat dari survei lapangan yang selanjutnya dihitung dan terakhir disajikan dalam bentuk plotting dan ada pula yang didapat dari foto udara yang diproses dengan cara mengeplotkan hasil foto tersebut sehingga tergambar menjadi peta garis.



Peta Garis (PT.EXSA INTERNASIONAL)
  • Peta Foto : didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris. Sebagai gambaran pada foto dikenal 3 jenis foto yaitu foto tegak, miring dan miring sekali. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak.
Peta Foto

Skala

   Pembagian Peta berdasarkan skalanya masih belum ada kesepakatan antara ahli. Salah satu pendapat peta tersebut dikelompokan menjadi 3 :
  1. Skala bear : dikatakan skala besar jika bilangan skala kurang dari atau sama dengan 10000 atau lebih dari sama dengan 1:10000
  2. Skala sedang : dikatakan skala sedang jika bilangan skalanya > 10000 sampai dengan kurang dari atau sama dengan 100000 atau skala antara 1 : 10000 hingga 1 : 100000
  3. Skala kecil : dikatakan skala kecil jika bilangan skala lebih besar dari 100000 atau skalanya lebih besar dari 1 : 1000000

Kite Aerial Photography and Photogrammetry


Jenis Peta

Gue punya beberapa macam peta ni , check this out :

Peta Foto Skala 1 : 2.000
Vektorisasi Foto Udara
Peta Garis
Peta Orthophoto
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Peta Foto
Citra satelit ini dibuat dengan metode pengolahan citra satelit digital dan aplikasi dekstop mapping GIS menggunakan CITRA SATELIT SPOT 5 resolusi 2.5m.
Peta Garis Digital
Peta garis ini dibuat dengan metode pengolahan citra satelit digital kompilasi fotogrametri dengan aplikasi dekstop mapping GIS menggunakan CITRA SATELIT SPOT 5 resolusi 2.5m.

SURVEY SOFTWARE



STATICSPRO Divisi Survei dan Pemetaan mengolah data lapangan dikoreksi menjadi difinalisasi hasil survei berupa data dan gambar digital dan hard copy AutoCAD dan ArcGIS. Ini adalah kemampuan inti dan dimanfaatkan dalam setiap proyek yang membutuhkan penyusunan perencanaan.
Perangkat lunak survei kami memberikan kemampuan untuk menghasilkan laporan,memanipulasi format file, mengkonversi data, melakukan fungsi GIS yang canggih, dan merancanakan melaksanakan proyek-proyek.

Saya juga punya gambar untuk melihat lokasi dalam rencana dan profil, bagian lintas dan tampilan 3D.

  • AutoCAD Civil 3D

·        
Memiliki fleksibilitas untuk menangani berbagai jenis proyek, termasuk pembangunan, transportasi, dan lingkungan.

  • Surfer 9


·         Surfer tools yang digunakan dalam membantu melakukan interpolasi data, selain itu pula memiliki fitur lain yang cukup handal. Menampilkan data hasil interpolasi dalam model 3D.

  • Trimbel Terramodel & TerraVista 

 
·         
Perangkat lunak ini adalah paket CAD dan desain mampu mengurangi, contouring, dan penyusunan survei. Program ini membaca dan menulis ke file AutoCAD. Ini digunakan untuk generasi dan penjelasan kontur peta,profil,dan komputasi volumetri.

Sabtu, 30 Maret 2013

PANDUAN PENGOPERASIAN GPS GARMIN 76CSX, 60CSX dan eTrex Hcx


I. U M U M
A. Fungsi – Fungsi Tombol Garmin GPS Navigasi seri 76 dan seri 60
Garmin GPS Navigasi seri 76; 60 dan eTrex Hcx adalah salah satu Receiver GPS tipe navigasi, yang dilengkapi dengan Kompas Digital dan Altimeter digital. Alat ini punya kemampuan sebagai berikut :
1 Dapat menentukan posisi (koordinat) dalam format geografi (lintang & bujur), koordinat pada proyeksi peta (UTM)
2 Dapat menentukan ketinggian suatu tempat, dengan bantuan Altimeter
3 Dapat menentukan waktu, kecepatan, dan arah dengan bantuan Compas
4 Dapat menyimpan koordinat sebanyak 1000 titik (waypoint)
5 Dapat menyimpan jalur track secara otomatis sebanyak 20 Tracks

a). Fungsi tombol pada keypad receiver Garmin GPS 76CSX

. Fungsi tombol pada keypad receiver Garmin GPS 60CSX

c). Fungsi tombol pada keypad receiver Garmin GPS eTrex Hcx

Secara umum, fungsi tombol pada keypad Receiver Garmin GPS seri 76, 60 dan eTrex adalah sebagai berikut :
1 Tombol ON/OFF. Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan Receiver atau untuk mengatur terang/gelap layar.
2 Tombol Zoom In dan tombol Zoom Out. Tombol ini berfungsi pada tampilan halaman (page) peta (map) untuk memperbesar atau memperkecil tampilan peta dilayar.
3 Tombol FIND. Tombol Find berfungsi untuk menampilkan menu Find, berguna untuk navigasi mencari suatu titik yang telah diketahui koordinatnya (waypoint).
4 Tombol MARK.Tombol Mark berfungsi untuk menyimpan posisi saat pengukuran ke dalam waypoint.
5 Tombol QUIT. Tombol Quit berfungsi untuk keluar dari suatu tampilan menu atau kembali ke halaman sebelumnya.
6 Tombol ROCKER. Tombol Rocker berfungsi untuk memilih menu atau menggerakkan kursor pada tampilan di layer.
7 Tombol PAGE. Tombol Page berfungsi untuk pindah dari tampilan halaman (page) 1 ke halaman berikutnya.
8 Tombol MENU. Tombol Menu berfungsi untuk menampilkan option masing-masing tampilan halaman atau kalau ditekan 2 kali akan menampilkan halaman menu utama.
9. Tombol ENTER. Beberapa fungsi tombol ini adalah sebagai berikut :
• Untuk memilih MENU/SUB MENU.
• Untuk memasukkan data (misalnya memasukkan koordinat ke waypoint).

a). Bagian Belakang GPS_76Csx

. Bagian Belakang GPS_60Csx

c). Bagian Belakang GPS_eTrex

Secara umum, dibagian belakang Receiver Garmin GPS terdapat :
1 Port untuk koneksi kabel ke antena luar.
2 Port untuk koneksi kabel ke batterai luar.
3 Port untuk koneksi kabel USB ke computer.
4 Kunci penutup batterai.
5 Tempat batterai.

B. Tampilan Informasi Layar (PAGE)
Receiver Garmin GPS Navigasi menampilkan informasi ke pengguna dalam bentuk halaman per halaman (page) informasi di layer monitor. Umumnya ada lima (5) tampilan halaman informasi yang terdiri dari Satelite Page, Trip Komputer Page, Map Page, Compass Page, Main Menu Page. Untuk alat GPS yang dilengkapi dengan altimeter, terdapat 1 halaman muka lagi yaitu Altimeter Page. Untuk pindah dari tampilan halaman satu ke halaman lainnya dapat melakukan dengan menekan tombol PAGE atau QUIT.
1. Satellite Page. .
Menampilkan informasi jumlah satelit yang diterima dalam bentuk diagram batang dan sky plot, posisi atau koordinat Geografi (lintang dan bujur) serta ketelitian koordinat.

a). GPS-eTrex . GPS-60Csx

c). GPS-76Csx

Pada halaman satelit ini punya beberapa pilihan (option), yang dapat ditampilkan dengan menekan tombol Menu.

2. Trip Komputer Page.
Menampilkan informasi data untuk navigasi seperti kecepatan, arah, jarak,waktu, posisi, ketinggian dan lain-lain.

Informasi data yang ditampilkan dapat dipilih sesuai kebutuhan, dengan cara menekan tombol menu, dan memilih sub menu Change data Fields

3. Map Page
Menampilkan peta dan informasi navigasi (sesuai kebutuhan). Pada tampilan halaman peta ini beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
• Zoom IN/OUT (memperbesar atau memperkecil) tampilan skala peta.
• Menampilkan titik waypoint.
• Menampilkan hasil pengukuran Track (seperti jalan, dll).
• Mengukur jarak antara 2 titik di peta, dll.

a). GPS-eTrex . GPS-60Csx c).GPS-76Csx

Pada halaman Peta (map) ini punya beberapa pilihan (option) yang dapat ditampilkan dengan menekan tombol Menu. Map Page Option diatas digunakan untuk mengatur tampilan informasi peta, sebagai contoh untuk menampilkan informasi Speed, Heading, dan lokasi pada tampilan peta dapat dilakukan sebagai berikut :
• Pada tampilan peta, tekan tombol menu 1 kali
• Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih Data Fields, kemudian tekan tombol Enter.
• Kemudian menggunakan tombol Rocker pilih 3 Data Fields, maka dilayar peta akan muncul kotak informasi Speed, Heading, dan lokasi.
• Untuk mengganti informasi pada masing-masing kotak data, gunakan menu Change Data Field.

4. Compass Page
Menampilkan informasi navigasi, pada dasarnya sama dengan Map Page :
• Speed (kecepatan).
• Dist To Next (jarak ke titik yang dituju).
• To Course (arah/azimuth ke titik yang dituju).
• Off Course, koreksi ke arah garis tujuan di lapangan (kiri atau kanan).
• Track (arah perjalanan/pergerakan receiver).

Untuk mengganti/merubah tampilan kotak informasi dapat menggunakan Compass Page Option berikut :

5. Main Menu.
Main Menu adalah Menu untuk mengatur parameter receiver (datum, format koordinat), satuan panjang/sudut/waktu yang diinginkan, atau informasi mengenai GPS, tinggi muka laut, waypoint, beberapa program bantu seperti kalkulator, kalender, stopwatch, games dan lain-lain.

a). GPS-eTrex . GPS-60Csx c). GPS-76Csx

II. PENGGUNAAN RECEIVER GPS GARMIN NAVIGASI
Penggunaan receveir Garmin GPS Navigasi dilapangan terkait dengan beberapa pekerjaan mulai dari menghidupkan alat, pengaturan alat, kalibrasi ketinggian, penggunaan alat untuk penentuan posisi.
A. Menghidupkan Receiver Garmin GPS Navigasi
Untuk menghidupkan receiver dapat dilakukan dengan menekan tombol ON/OFF, setelah dihidupkan receiver akan melakukan inisialisasi (acquiring satellite atau mencari sinyal satelit), setelah menerima 4 satelit akan muncul tampilan halaman informasi satelit beserta koordinat sebagai berikut :
ada
Informasi kanan atas menunjukkan Koordinat Geografi posisi alat saat ini,bagian kiri atas menunjukkan ketelitan koordinat tersebut (makin kecil nilainyamakin baik). Bagian diagram batang menunjukkan informasi jumlah satelit dankuat sinyal satelit yang diterima.
Catatan :
Apabila receiver tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama (3 bulan) dalam keadaan batterai dilepas, lakukan inisialisasi seperti berikut :
• Hidupkan receiver (tekan tombol ON/OFF).
• Setelah mucul halaman Satellites, tekan tombol menu 1 kali. Akan muncul Satellite option sebagai berikut :

o Dengan menggunakan tombol Rocker pilih NEW LOCATION, kemudian tekan Enter, setelah itu pilih Automatic dan tekan Enter.Untuk kondisi seperti ini perlu waktu inisialisasi sekitar 15 menit.

B. Pengaturan Receiver Garmin GPS (Setting Receiver)

Sebelum Receiver GPS digunakan, perlu dilakukan pengaturan receiver (setting) agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Beberapa hal yang perlu diatur/diset adalah :
1 Unit (terkait dengan pengaturan Sistem Koordinat, Datum Koordinat dan bentuk/format tampilan koordinat (UTM atau Geografi), satuan panjang, satuan tinggi, satuan kedalaman dll).
2 Tampilan waktu (local atau UTC).
3 Interface (komunikasi reciver dengan komputer).
Pengaturan (setting) alat ini cukup satu kali dilakukan kecuali kalau perlu perubahan dan sebaiknya dilakukan dikantor sebelum berangkat ke lapangan.
a. Pengaturan Unit

a). GPS-76Csx :

. GPS.60Csx :

c). GPS-eTrex :

Pengaturan unit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
• Hidupkan alat.
• Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali).
• Dengan tombol Rocker, pilih Setting dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
• Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item Menu Units dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
• Menggunakan tombol Rocker, pindahkan kursor ke Position Format, tekan Enter selanjutnya pilih sebagai berikut :
o Pilih format hdddo mm’ ss.ss’’ kemudian tekan tombol Enter untuk koordinat Geografi.
o Pilih UTM/UPS kemudian tekan Enter untuk koordinat UTM.
• Pindahkan kursor ke Map Datum, dan pilih WGS 84.
• Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Distance/Speed, tekan Enter, kemudian pilih Metric diikuti dengan menekan tombol Enter.
• Pindahkan balok kursor ke Elevation (Vert Speed), tekan Enter, kemudian pilih Meters (m/sec) diikuti dengan menekan tombol Enter.
• Pindahkan balok kursor ke Depth, tekan Enter, kemudian pilih Meters dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
• Pindahkan balok kursor ke Temperature, tekan Enter, kemudian pilih Celcius dilanjutkan dengan menekan tombol Enter. Setelah selesai tekan tombol Quit

b. Pengaturan Waktu

a). GPS-76Csx :

. GPS-60Csx :

c). GPS-eTrex :

Secara Umum, pengaturan waktu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Hidupkan alat.
2) Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali).
3) Dengan tombol Rocker, pilih Setting dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
4) Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Time dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
5) Menggunakan tombol Rocker, pindahkan kursor ke Time Format, tekan Enter, selanjutnya pilih 12 hour atau 24 hour, diikuti dengan menekan tombol Enter.
6) Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Time Zone, tekan Enter, Kemudian pilih Other diikuti dengan menekan tombol Enter.
7) Selanjutnya pindahkan balok kursor ke UTC Offset, tekan Enter, Kemudian isikan +09.00 untuk WIT, +08.00 untuk WITA, dan +07.00 untuk WIB dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
8) Setelah selesai tekan tombol Quit.

c.Pengaturan Interface
Pengaturan Interface perlu dilakukan agar Receiver dapat berkomunikasi dengan komputer, hal ini diperlukan untuk memindahkan data hasil pengukuran ke komputer. Pengaturan Interface dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Hidupkan alat.
2) Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali).
3) Dengan tombol Rocker, pilih Setting dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
4) Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Interface dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
5) Menggunakan tombol Rocker, pindahkan kursor ke serial Data Format, tekan Enter, selanjutnya pilih GARMIN, diikuti dengan menekan tombol Enter.
6) Setelah selesai tekan tombol Quit.
d. Pengaturan Tampilan Informasi pada halaman (page) Trip Komputer
Pengaturan tampilan informasi ini agar informasi yang muncul dilayar trip komputer sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Hidupkan alat.
2) Pilih Trip Komputer Page (dengan cara tekan tombol page beberapa kali sampai muncul halaman trip komputer).
3) Selanjutnya tekan tombol Menu satu kali.
4) Dengan tombol Rocker, pilih Change Data Field dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
5) Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Data Field yang akan dirubah tampilan informasinya (misalnya Field Odometer mau diganti dengan informasi posisi/koordinat) dilanjutkan dengan menekan tombol Enter.
6) Menggunakan tombol Rocker pilih Location (selected), diikuti dengan menekan tombol Enter.
7) Sekarang informasi Odometer telah berubah menjadi informasi
8) koordinat.Setelah selesai tekan tombol Quit.

C. Pengukuran Posisi/Koordinat Objek Titik di Lapangan
Pengertian objek titik dilapangan sangat relative tergantung dari skala peta yang diinginkan (contoh suatu desa dapat berupa titik pada peta skala 1:1.000.000, suatu rumah/bangunan dapat berupa titik pada peta skala 1:25.000, suatu tiang listrik dapat berupa titik pada peta skala 1:500). Pengukuran penentuan posisi titik di lapangan seperti tiang, bangunan, jembatan menggunakan GPS Navigasi dapat dilakukan sebagai berikut :
1 • Persiapan peralatan
o Receiver GPS Navigasi
o Formulir ukuran.
2 • Pengukuran di lapangan
 Datang ke lokasi objek titik yang akan diukur (kondisi terbuka).
 Hidupkan alat.
 Tunggu beberapa saat (setelah keterima 4 satelite), akan muncul informasi koordinat.
 Catat atau rekam ke memori (Waypoint) dengan cara : Tekan tombol MARK.
 Menggunakan tombol Rocker pilih Avg/rata-rata, dilanjutkan dengan menekan tombol Enter, setelah Estimated Accuracy terpenuhi misalnya 2 meter, tekan tombol Enter. Kalau perlu beri nama titik pada baris paling atas. Pindahkan kursor ke tombol Ok selanjutnya tekan Enter.
 Sebaiknya catat no urut Waypoint dan nilai koordinat di formulir survey dan lengkapi juga dengan keterangan objek yang diperlukan.
 Lakukan hal yang sama untuk titik lainnya.

D. Pengukuran Posisi/Koordinat Objek Berbentuk Garis di Lapangan Pengertian objek garis di lapangan dapat berupa jalan, garis keliling kebun sungai, saluran irigasi dan lain – lain. Pengukuran penentuan posisi objek garis di lapangan dapat dilakukan sebagai berikut :
Persiapan peralatan :
1 GPS GARMIN
2 Formulir ukuran
Pengukuran Koordinat di Lapangan
o Datang ke titik awal jalan yang akan diukur.
o Hidupkan alat (tekan tombol ON).
o Tunggu beberapa saat (setelah keterima 4satelite), akan muncul informasi koordinat.
o Tekan tombol PAGE beberapa kali sampai muncul halaman Main Menu.
o Meggunakan tombol Rocker, pindahkan kursor ke Tracks, diikuti dengan menekan tombol Enter.
o Menggunakan tombol Rocker pilih Setting, isikan :
a. Isikan Wrap When Full.
b. Record Methode : Distance; Time atau Automatic
c. Interval : 0.01 km utk Distance, 10 second utk Time
d. Selesai mengisis parameter ukuran, tekan tombol QUIT.

o Isikan option Track Log : ON (pindah kursor ke ON dan tekan Enter).
o Mulai jalan mengikuti jalan yang akan diukur, sampai akhir segmen jalan yang hendak diukur posisinya.
o Setelah selesai sampai di ujung jalan, set Track Log pada option menjadi OFF (pindahkan kursor ke OFF tekan Enter).
o Catat data atribut/keterangan seperti nama saluran irigasi, jalan, kelas jalan dll.
o Lakukan tahapan tersebut diatas auntuk segmen berikutnya.
o Perhatikan % memory alat (kalau sudah 95% disimpan) dengan cara
o pindahkan kursor ke SAVE diikuti Enter.
o Kemudian klik yes Enter bila muncul pertanyaan Do you want to save the entire track?.
o Isikan nama file atau menggunakan nama file otomatis berdasarkan tanggal-bulan-tahun dan sesi pengukuran contoh 01-Aug-08.
o Alat Receiver GPS ini (sebelum ditambah memory internal) maksimal bisa menyimpan sampai 20 file tracks
TOTAL STATION NIKON DTM 352

Pengukuran Poligon Tertutup Terikat Koordinat


Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal untuk memperoleh koordinat planimetris (X, Y) titik-titik ikat pengukuran. Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon). Dapat disimpulkan bahwa poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran di lapangan.

 Pengukuran poligon sendiri mempunyai maksud dan tujuan untuk menentukan letak titik di atas permukaan bumi serta posisi relatif dari titik lainnya terhadap suatu sistem koordinat tertentu yang dilakukan melalui pengukuran sudut dan jarak dan dihitung terhadap referensi koordinat tertentu. Selanjutnya posisi horizontal/koordinat tersebut digunakan sebagai dasar untuk pemetaan situasi topografi asuatu daerah tertentu.

Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktek pengukuran poligon tertutup terikat koordinat ini antara lain adalah sebagai berikut :
1) Untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang pengukuran poligon tertutup terikat koordinat itu sendiri.
2) Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan alat Theodolit sesuai dengan prosedur.
3) Agar mahasiswa mengetahui cara poligon dimana serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang terletak di permukaan bumi. Prinsip kerja pengukuran poligon yaitu mencari sudut jurusan dan jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan pemetaan suatu daerah tertentu.


Prinsip kerja pengukuran poligon yaitu mencari sudut jurusan dan jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan pemetaan suatu daerah tertentu


Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :
1) Perhitungan Sudut Jurusan Awal (αawal) dan Sudut Jurusan Akhir (αakhir)
α awal = ArcTan (X akhir - X awal) / (Y akhir - Y awal)
α akhir = ArcTan (X awal - X akhir) / (Y awal - Y akhir)

2) Perhitungan Syarat Geometrik KPS (Kesalahan Penutup Sudut)
KPS = (Σβ - ((n - 2) . 180) - (α awal - α akhir)
fβ = -KPS
Koreksi (Vβi) = fβ/n, n=jumlah titik sudut
Toleransi KPS = 7"√n

3) Perhitungan Sudut yang Dikoreksi
βa kor = βa + Vβi
βb kor = βb + Vβi
βc kor = βc + Vβi
Dst………….

4) Perhitungan Sudut Jurusan Masing-masing Titik
αba = αag + 180 - βb kor
αcb = αba + 180 - βc kor
αdc = αcb + 180 - βd kor
Dst…………

5) Perhitungan Δx (Δabsis)
ΔXag = d1 x sin αag
ΔXba = d2 x sin αba
ΔXcb = d3 x sin αcb
Dst…………
Σdi sin αi = ΔXag + ΔXba + ΔXcb +⋯

6) Perhitungan Δy (Δordinat)
ΔYag = d1 x cos αag
ΔYba = d2 x cos αba
ΔYcb = d3 x cos αcb
Dst…………
Σdi cos αi= ΔYag + ΔYba + ΔYcb +⋯

7) Perhitungan Kesalahan Absis
fx = Σdi . sin αi - (Xa - Xg)

8) Perhitungan Kesalahan Ordinat
fy = Σdi . cos αi - (Ya - Yg)

9) Perhitungan Koreksi Absis
VXag = (d1 / Σdi) . (-fx)
VXba = (d2 / Σdi) . (-fx)
Dst…………

10) Perhitungan Koreksi Ordinat
VYag = (d1 / Σdi) . (-fy)
VYba = (d2 / Σdi) . (-fy)
VYcb = (d3 / Σdi) . (-fy)
Dst…………

11) Perhitungan Δx (Δabsis) yang Terkoreksi
ΔXag kor = ΔXag + VXag
ΔXba kor = ΔXba + VXba
ΔXcb kor = ΔXcb + VXcb
Dst…………

12) Perhitungan Δy (Δordinat) yang Terkoreksi
ΔYag kor = ΔYag + VYag
ΔYba kor = ΔYba + VYba
ΔYcb kor = ΔYcb + VYcb
Dst…………

13) Perhitungan Koordinat Titik Definitif
XA = XG + ΔXag
YA = YG + ΔYag
XB = XA + ΔXba
YB = YA + ΔYba
XC = XB + ΔXcb
YC = YB + ΔYcb
Dst…………

PELAKSANAAN PENGUKURAN

a) Peralatan
1) Pesawat Theodolit dan Statif
2) Rambu Ukur
3) Rol Meter
4) Unting-Unting untuk alat tanpa sentra optis
5) Kertas dan Alat Hitung
6) Data Board dan Alat Tulis
7) Patok dan Paku Payung
8) Payung

b) Persyaratan Operasi Theodolit
Syarat–syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sebagai berikut :
1) Sumbu I harus tegak lurus dengan sumbu II (dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya).
2) Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II.
3) Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan indeks skala tegak.
4) Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II. (syarat 2, 3, dan 4 sudah dipenuhi oleh pabrik pembuatnya).

c) Mengatur Sumbu Tegak
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatur sumbu tegak adalah sebagai berikut:
1) Usahakan agar nivo lingkaran mendatar sejajar dengan arah 2 sekrup kaki statif.
2) Tengahkan posisi gelembung nivo dengan cara memutar kedua skrup kaki statif secara bersamaan dengan arah yang berlawanan.
3) Setelah keadaan gelembung nivo berada di tengah maka putar theodolit 90º, tengahkan posisi gelembung nivo dengan hanya memutar skrup kaki statif yang ketiga
4) Kemudian kembalikan ke kedudukan semula (sejajar skrup kaki statif 1 dan 2).
5) Tengahkan kembali posisi nivo apabila gelembung nivo belum berada ditengah.
6) Kemudian putar theodolit 180º, sehingga nivo berputar mengelilingi sumbu tegak dalam kedudukan nivo yang sejajar dengan skrup kaki kiap 1 dan 2.
7) Bila garis arah nivo tegak lurus dengan sumbu tegak, maka gelembung nivo akan tetap berada ditengah.

d) Penyetelan Alat Theodolit
1) Mendirikan statif sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
2) Pasang pesawat diatas kepala statif dengan mengikatkan landasan peawat dan sekrup pengunci di kepala statif.
3) Stel nivo kotak dengan cara:
a. Putarlah sekrup A,B secara bersama-sama hingga gelembung nivo bergeser kearah garis sekrup C. (lihat gambar 3a)
b. Putarlah sekrup c ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ketengah (lihat gambar 3b).
c. Setel nivo tabung dengan sekrup penyetel nivo tabung.


4) Bila penyetelan nivo tabung menggunakan tiga sekrup penyetel (A,B,C), maka caranya adalah:
a. Putar teropong dan sejajarkan dengan dua sekrup A,B (lihat gambar 4a).
b. Putarlah sekrup A, B masuk atau keluar secara bersama-sama, hingga gelembung nivo bergeser ke tengah (lihat gambar 4a).
c. Putarlah teropong 90º ke arah garis sekrup C (lihat gambar 4b)
d. Putar sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ketengah.


5) Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo kotak dan nivo tabung dengan cara memutar teropong ke segala arah. Bila ternyata posisi gelembung nivo bergeser, maka ulangi beberapa kali lagi dengan cara yang sama seperti langkah sebelumnya. penyetelan akan dianggap benar apabila gelembung nivo kotak dan nivo tabung dapat di tengah-tengah, meskipun teropong diputar ke segala arah.

e) Langkah Pengukuran
1) Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2) Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik.
3) Dirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4) Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horizontal dan kunci kembali dengan memutar sekrup piringan bawah.
5) Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horizontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.
6) Dengan posisi pesawat tetap di titik P1, putar pesawat 180º searah jarum jam, kemudian putar teropong 180º arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7) Lakukan pembacaan sudut horizontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.
8) Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut horizontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
9) Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik poligon berikutnya hingga kembali lagi ke titik P1.
10) Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11) Lakukan perhitungan sudut pengambilan, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik.
12) Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.

 KESELAMATAN KERJA

1) Menggunakan pakaian kerja (wearpack) dan helm.
2) Pergunakan alat sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
3) Menggunakan sepatu untuk melindungi kaki.
4) Melindungi PPD dari sinar matahari langsung dengan menggunakan payung.
5) Serius dan tidak bersenda gurau ketika praktek serta melaksanakan praktek sesuai dengan instruksi dosen dan asisten.

 HASIL PENGUKURAN

Silahkan klik http://www.4shared.com/file/_A7WcdlL/Pengukuran_Poligon_Tertutup_Te.html untuk mendownload file excel perhitungan pengukuran poligon tertutup terikat koordinat.